Selasa, 03/08/2010 09:29 WIB
Market Flash eTrading
etr - detikFinance
Jakarta - Dow Jones: Saham-saham AS mengalami kenaikan, mengirimkan Standard & Poor's 500 ke level penutupan tertinggi dalam 10 minggu terakhir, setelah perusahaan Humana Inc. samapai Allergan Inc. mencatatkan pendapatan yang lebih tinggi dari yang diperkirakan, serta data dari sektor manufaktur yang melebihi perkiraan awal. Alcoa Inc. naik 4.8%, tertinggi dalam Dow Jones Industrial Average, yang kemudian membantu mengangkat saham-saham sektor komoditas. Minyak naik diatas $81 untuk pertama kalinya semenjak bulan Mei, membantu kenaikan pada perusahaan-perusahaan energi. Humana, penyedia alat-alat pendukung kesehatan di AS, dan Allergan, produsen Botox penghilang kerut, naik paling sedikit 3.6%. Intel Corp. juga naik 2.7% sehubungan pernyataan asosiasi perdagangan bahwa penjualan secara global kembali meningkat. Standard & Poor's 500 Indeks (+2.2%) 1,125.86; Dow Jones Industrial Average (+2%) 10,674.38.
Regional : Bursa saham Asia menguat di hari Selasa setelah rally Wall Street di hari Senin. Penguatan pada bursa regional dipimpin oleh sektor keuangan. Investor terdorong oleh kuatnya data sektor manufaktur dan positifnya laba dari perbankan Eropa yang meningkatkan kembali kepercayaan investor terhadap pemulihan ekonomi global. Di Tokyo, Mizuho Financial (+1.4%), Mitsubishi UFJ Financial (+2.6%) dan Nomura Holdings (+2.3%). Sejumlah bank di Sydney naik 0.2% hingga 1.1% dengan dipimpin oleh Commonwealth Bank. Di Seoul, KB Financial (+1.3%) dan Woori Finance (+3.1%). Nikkei (+1.7%) 9730, S&P/ASX 200 (+0.9%) 4581, Kospi (+0.4%) 1789, STI (+0.5%) 3040.
Commodity: Harga minyak dunia menembus 81 dolar Amerika Serikat pada perdagangan di London, Senin, membentur tingkat yang terakhir terlihat pada Mei, dengan sentimen didorong oleh kenaikan pasar saham global, hasil bank yang kuat dan data ekonomi Amerika yang mantap. Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman September, melompat setinggi 81,72 dolar, menyentuh tingkat yang terakhir terlihat pada 5 ei. Kemudian berdiri pada 81,36 dolar, naik 2,41 dolar dari penutupan Jumat. Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan September melompat hingga 81,17 dolar, sebelum mundur kembali sedikit menjadi 80,80 dolar, naik 2,62 dolar dari Jumat. Harga minyak rally "sejalan dengan pasar saham Eropa" dan "didorong oleh optimisme tentang kekuatan pemulihan ekonomi," analis di PVM Oil Associates mengatakan dalam sebuah catatan penelitian untuk kliennya. WTI Crude (+0.16%) $ 81.47/barrel, Gold 100 (-0.07%) USD 1,184/t oz.
Economic & Industrial News
Economic: Inflasi sampai dengan 6% masih aman
Ekonom Sustainable Development Indonesia Dradjad Hari Wibowo menilai pergerakan inflasi direntang 5,8%-6% tidak perlu dikhawatirkan. Target inflasi 5,3% sangat sulit dicapai. Pelaku pasar umumnya punya ekspektasi inflasi 5,8%-6%, angka inflasi sebesar ini tidak perlu menjadi kekhawatiran. Menurut dia, kewaspadaan terhadap tekanan inflasi adalah pada saat tekanan inflasi menembus di atas 6%.
Economic: Beras Sumbang Inflasi Tertinggi
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kontribusi terbesar terhadap angka inflasi di bulan Juli 2010 masih disumbang oleh beras, yaitu sebesar 0,26 persen. Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Sutarto Alimuso mengatakan kontribusi beras untuk inflasi bulan Juli bersifat musiman. Untuk mencegah kembali tingginya kontribusi beras terhadap inflasi pada bulan depan, pemerintah dan Bulog akan mempercepat turunnya kuota raskin di bulan September ke bulan Agustus. Dengan demikian, ada dua kali peluncuran raskin bagi rumah tangga miskin pada bulan Agustus. Selain itu, pemerintah da Bulog juga akan tetap berupaya menjaga stabilisasi harga bahan-bahan pokok.
Economic: PIP alokasi Rp2,24 triliun danai 13 proyek
Pusat Investasi Pemerintah (PIP) merencanakan pengucuran pinjaman dan penyertaan modal sebesar Rp2,24 triliun tahun ini untuk mendanai 13 proyek swasta dan pemerintah di Tanah Air. Kepala PIP Soritaon Siregar menuturkan seluruh usulan pendanaan proyek itu saat ini masih dalam proses pengkajian dan evaluasi oleh Komite Investasi Pemerintah Pusat (KIPP) guna mendapat persetujuan dari dewan direksi PIP. Dari ke-13 proyek tersebut baru permintaan pendanaan dari PT. Wijaya Karya sebesar Rp50 miliar yang sudah diluluskan, yakni untuk mendanai proyek pembangunan terminal gas di Tanjung Sekong.
Economic: PHK Mengancam 450.000 Pekerja Sawit
Kesepakatan yang disetujui oleh Pemerintah Indonesia melalui moratorium Norwegia mengenai penghentian sementara penerbitan ijin konversi lahan hutan gambut dan hutan alam dinilai dapat memicu pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran di industri kelapa sawit. Nasib sekitar 10% atau 450 ribu tenaga kerja industri sawit terancam. Hal ini disampaikan Ketua Umum Konfederasi SPSI Sjukur Sarto di kantor Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
Economic: Inflasi Melonjak, BI Diyakini Belum 'Tergoda' Naikkan BI Rate
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulan Juli 2010 mencapai 1,57%, atau tertinggi sepanjang tahun ini. Ancaman tingginya inflasi juga masih akan menghadang dalam bulan-bulan mendatang seiring hadirnya bulan puasa dan lebaran. Namun tingginya inflasi itu diprediksi belum akan membuat Bank Indonesia (BI) tergoda untuk menaikkan BI Rate yang kini di level 6,5%. BPS sebelumnya mencatat inflasi Juli sebesar 1,57% dengan inflasi kumulatif Januari-Juli 2010 4,02%, sementara inflasi year on year 6,22%. Lonjakan inflasi terutama dipicu kenaikan harga beras dan juga naiknya biaya perpanjangan STNK.
Euro: Euro Naik Tajam Terhadap Dolar Karena Kepercayaan Tumbuh
Euro naik tajam terhadap dolar Amerika Serikat pada Senin waktu setempat, karena data dan pasar saham melonjak mendorong pemain untuk mengambil lebih banyak risiko dalam mata uang tunggal yang memberikan hasil lebih tinggi, kata para dealer. Mereka mengatakan data AS yang lemah, termasuk angka pertumbuhan kuartal kedua pada Jumat, semua menunjukkan sebuah pemulihan AS yang lebih lambat, dengan mengorbankan dolar, sedangkan angka Eropa baru-baru ini telah relatif kuat, khususnya di kekuatan utama Eropa, Jerman. Pada akhir perdagangan Senin, euro berada pada 1,3175 dolar, naik tajam dari 1,3047 dolar di New York Jumat malam. Terhadap mata uang Jepang, dolar sedikit lebih rendah di 86,43 yen setelah 86,48 yen pada Jumat. Dealer mengatakan setelah keuntungan awal, euro mendapat dukungan lebih ketika Institute of Supply Management AS mengatakan indeks manufakturnya turun menjadi 55,5 poin pada Juli dari 56,2 persen pada Juni, dibandingkan dengan prakiraan 54,2 persen. Pembacaan di atas 50 persen menunjukkan sektor manufaktur berkembang. "Juli menandai 12 bulan berturut-turut pertumbuhan di bidang manufaktur dan indikasi bahwa permintaan masih cukup kuat di 10 dari 18 industri," Norbert Ore dari ISM mengatakan dalam sebuah pernyataan. Paul Dales dari Capital Economics mengatakan data ISM menambah bukti bahwa pertumbuhan AS melambat tetapi tidak mengindikasikan kembali ke resesi. Analis CMC Markets Michael Hewson mengatakan, laporan ditambah keterangan dari Ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke tentang berkutatnya masalah dalam perekonomian, mengurangi sentimen pada dolar.
Europe: Restrukturisasi Utang Perbankan Eropa Capai US$ 122 M
Perbankan di Eropa tahun ini harus merestrukturisasi surat utang senilai US$ 122 miliar. Angka tersebut belum termasuk bunga yang harus mereka bayar. Bank dengan beban obligasi paling besar adalah Intesa Sanpaolo SpA dari Italia yang memiliki utang jatuh tempo senilai US$ 28 miliar. Kemudian, Uni Credit SpA juga dari Italia yang memiliki utang US$ 21 miliar. Menurut data Bloomberg, total utang obligasi yang harus direstrukturisasi oleh perbankan Italia tahun ini mencapai US$ 69 miliar. Adapun utang yang jatuh tempo 2011 mencapai US$ 157 miliar. Di Spanyol, beban surat utang perbankan yang jatuh tempo tahun ini mencapai US$ 28 miliar dan tahun 2011 sebesar US$ 73 miliar. Perbankan dari Yunani hingga Irlandia masih kesulitan mendapatkan pendanaan dari pasar sejak krisis utang Eropa merebak April lalu.
Banking: ADB: Prospek ekonomi negara di Pasifik positif
Bank Pembangunan Asia (ADB) optimistis terhadap prospek perekonomian kawasan Pasifik pascakrisis, meski ancaman inflasi diperkirakan bisa muncul akibat kerentanan terhadap lonjakan harga minyak. Laporan ADB bertajuk Pacific Economic Monitor yang dirilis hari ini menyebutkan perbaikan estimasi pertumbuhan ekonomi kawasan didorong oleh pertumbuhan yang kuat di perekonomian Timor Leste. Laporan yang menilai kondisi ekonomi 14 negara kepulauan di Pasifik tersebut menunjukkan penguatan ekonomi Timor Leste ditunjang oleh berlanjutnya peningkatan belanja pemerintah dan peningkatan produksi pertanian. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Papua Nugini tetap di level 5,5% untuk 2010 dan 7,7% untuk 2011. Mandeknya konstruksi proyek gas alam telah menyebabkan beralihnya penopang perekonomian negeri tersebut ke tahun depan.
Corporate News
MEDC: Medco klaim temukan cadangan migas di Libia
PT Medco Energi Internasional Tbk berhasil menemukan cadangan migas yang ke-15 di Area 47, Libia dengan aliran minyak dari dua formasi yang diuji mencapai 3.027 barel per hari (bph) dan 3.875 (bph). Direktur Proyek Medco Energi Lukman Mahfoedz mengatakan sumur eksplorasi O1-47/02 yang baru saja dibor oleh operator merupakan salah satu komitmen Medco Energi dalam melaksanakan rencana kerja yang telah disetujui oleh Great Socialist People Libyan Arab Jamahiriya-General Peoplle's Committee. Rencana kerja itu diajukan setelah diperolehnya perpanjangan masa eksplorasi Area 47 untuk jangka waktu 1 tahun yang berlaku efektif pada 1 April 2010. Sumut O1-47/02, katanya, dibor untuk menguji potensi cadangan pada Formasi Memouniat dan Lower Acacus yang terletak di sebelah Barat Laut dari sumur N1-47/02.
BBTN: BTN buka Regional Office I di Bekasi
PT Bank Tabungan Negara (BTN) membuka Kantor Wilayah I atau Regional Office I di Bekasi untuk menangkap peluang bisnis dan memberikan pelayanan kepada nasabah. Dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com menyebutkan BTN tengah menjalankan serangkaian kegiatan korporasi sesuai dengan business plan. Salah satu perubahan besar dan sangat strategis yang sedang dan akan dilakukan adalah dalam hal struktur organisasi perusahaan.
TLKM: Optimis Pendapatannya Naik 10%
Setelah membuka rapor kinerjanya selama semester I 2010, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) makin optimis mengarungi tahun ini. TLKM yakin tahun ini pendapatannya akan menjadi sekitar Rp 71 triliun, naik sekitar 5% hingga 10% dari Rp 64,6 triliun di tahun 2009. Menurut Direktur Utama TLKM Rinaldi Firmansyah, biasanya kinerja perusahaan pada semester II 2010 akan lebih bagus. Telkom sendiri berharap seluler mampu memberikan kontribusi pendapatan sebesar 25%, sementara layanan datanya mampu memberikan kontribusi 22%-23%.
CSAP: Semester I, Laba Capai 73% dari Target 2010
Perusahaan distribusi bahan bangunan, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) pada semester I-2010 berhasil membukukan laba bersih Rp19 miliar atau naik 17 persen dibanding periode yang sama 2009 sebesar Rp16 miliar. Perolehan ini setara dengan 73 persen dari target yang dipatok hingga penghujung 2010.
BNGA: Bakal Right Issue Rp1 T
Anak usaha CIMB Group, PT CIMB Niaga Tbk (BNGA) berencana akan melakukan penawaran saham kepada publik (right issue) tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) senilai Rp1 triliun di kuartal IV-2010.
BBKP: Syariah Bukopin Sidoarjo kejar kredit Rp60 miliar
Kucuran kredit Bank Syariah Bukopin di Sidoarjo diproyeksikan mencapai Rp60 miliar dan realisasi pembiayaan untuk wilayah Surabaya diprediksi tembus Rp180 miliar. Pemimpin Cabang Bank Syariah Bukopin Sidoarjo Trisna Surjatri mengatakan kantor cabang yang baru beroperasi sepekan ini ditargetkan mampu menyalurkan kredit sebesar Rp60 miliar sampai akhir 2010. Nilai tersebut merupakan proyeksi tahap awal.
BACA: Bank Capital raih laba Rp18,27 miliar
PT Bank Capital Indonesia Tbk membukukan laba bersih Rp18,27 miliar pada semester I/2010 melonjak 159,51% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yaitu Rp7,04 miliar. Dalam laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan di PT bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, dipaparkan kenaikan laba bersih tersebut ditopang pertumbuhan pendapatan perseroan yang naik sebesar 91,99% menjadi Rp57,07 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp29,72 miliar.
GJTL: Lepas 120.000 Ban per Bulan
PT Gajah Tunggal Tbk ikut menuai pertumbuhan penjualan signifikan pada semester pertama tahun 2010 ini. Rasio penjualan ban GT Radial di pasar domestik dan ekspor masih berbanding 10%:90%. Sepanjang enam bulan pertama, pejualan GT Radial bisa menyentuh 120.000 unit per bulan. Jumlah ini tumbuh 20% dibandingkan dengan penjualan semester I-2009 yang sebesar 100.000 unit per bulan. Semester II tahun 2010 ini penjualan semakin moncer terutama dengan adanya IIMS dan Lebaran. Di IIMS saja, penjualan GT Radial mencapai 800 unit. Sebagian besar penjualan didorong oleh produk baru GT Radial Champiro Eco. Produk yang meluncur Juni silam ini tersedia dalam ukuran 13 inci sampai 16 inci. Gajah Tunggal menjual Champiro Eco seharga Rp 300.000 sampai Rp 750.000 per unit.
EXCL: XL & Citra Marga Berjaya
Laba bersih PT XL Axiata semester I/2010 tumbuh 87% dengan margin laba bersih 39,09%, jauh mengungguli capaian PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk yang justru turun 5,4%. Sementara itu, laba bersih operator jalan tol PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk tumbuh 1.191%, dengan margin laba bersih 109,24%. Capaian ini jauh lebih baik dari kinerja PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang membukukan laba bersih 30,79%.
SMGR: Perbaikan Pabrik Bikin Penjualan Menurun
Sepanjang semester pertama tahun ini, penjualan PT Semen Gresik Tbk (SMGR) turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Direktur Utama Semen Gresik, Dwi Soetjipto menyatakan, pemicu penurunan penjualan semen ini adalah mengkerutnya volume produksi akibat kegiatan upgrading salah satu pabriknya; yaitu Tuban II. Sepanjang semester I 2010, pendapatan PT Semen Gresik (Persero) Tbk sebesar Rp 6,661 triliun; anjlok dari periode yang sama tahun lalu yang besarnya mencapai Rp 6,767 triliun. Meski demikian, laba usaha meningkat dari Rp 1,914 triliun menjadi Rp 2,050 triliun. Setelah dikurangi kewajiban dan lain-lain, laba bersih perseroan meningkat tipis 7,5% dari Rp 1,527 triliun menjadi Rp 1,627 triliun.
KBRI: Bidik Dana US$50 Juta dari Right Issue
Produsen dan distributor kertas PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI) berencana menerbitkan saham baru (right issue) pada 2H10. Perseroan menargetkan perolehan dana US$50 juta atau sekitar Rp465 miliar. Nmaun, KBRI akan menggabungkan nilai nominal saham (reverse stock) terlebih dahulu supaya perseroan bisa memenuhi persyaratan dalam right issue. Pasalnya, harga saham perseroan di lantai bursa hanya sebesar Rp50.
AGRO: Proyeksikan Tambahan Kredit Rp196 Miliar
PT Bank Agroniaga Tbk memproyeksikan kredit bertambah Rp196 miliar pada 2H10. Realisasi kredit pada 1H10 sebanyak Rp1,90 triliun atau turun dibanding periode sama tahun lalu Rp1,94 triliun. Capaian kredit turun karena banyak debitor melunasi utang pada 1H10. Dari total kredit Bank Agro 2010, sebanyak 60% atau Rp1,26 triliun disalurkan ke sektor agribisnis dan sisanya 40% (Rp840 miliar) sektor lain.
BBRI: Targetkan KUR Baru Rp 6,5 Tahun
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) kian gencar menggelontorkan kredit bagi masyarakat. Untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), bank pelat merah ini menargetkan mampu mengucurkan kredit baru minimal Rp 6,5 triliun di akhir 2010. Adapun target maksimalnya, Direktur Kepatuhan BRI Bambang Soepeno mengungkapkan, BRI menargetkan bisa menyalurkan hingga Rp 8 triliun.
DLTA: Laba Bersih Naik 41,43%
PT Delta Djakarta Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp71,58 miliar sepanjang semester I/2010, naik 41,43% dibandingkan dengan Rp50,61 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Kenaikan laba bersih perseroan tersebut ditopang oleh penjualan yang tercatat naik menjadi Rp585,37 miliar dibandingkan dengan Rp576,22 miliar pada paruh pertama 2009. Beban pokok penjualan perseroan yang turun menjadi Rp113,24 miliar dibandingkan dengan sebelumnya Rp193,79 miliar, turut membantu membaiknya kinerja perusahaan tersebut. Selain itu, produsen minuman beralkohol ini juga mengantungi laba dari selisih kurs mata uang asing sebesar Rp447,62 juta, di mana pada tahun lalu mencatat kerugian kurs sebesar Rp1,78 miliar.
Earning Watch
EXCL: Laba bersih XL semester I/2010 tumbuh 87%
Laba bersih PT XL Axiata semester I/2010 tumbuh 87% dengan margin laba bersih 39,09%, jauh mengungguli capaian PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk yang justru turun 5,4%.
Technical Picks
BSDE (840) - Trading Buy
ADRO (2050) - Trading Buy
BBTN (1960) - Trading Buy
GGRM (36300) -Trading Buy
(dro/dro)