Kelompok pengusaha lintas negara asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Timur dan negara tetangga Timor Leste segera mendirikan kantor bersama yang akan bermarkas di Kupang. "Sudah ada kesepakatan di kalangan pengusaha NTT, Jawa Timur dan Timor Leste dalam pertemuan kemitraan usaha di Kupang 11 Oktober lalu," kata Wakil Atase Bidang Ekonomi Kedutaan Besar RI di Timor Leste, Deni Lesmana di Kupang, Rabu (13/10).
Temu kemitraan usaha itu dihadiri 12 orang peserta dari Jakarta, 12 orang dari Jawa Timur termasuk tujuh pengusaha dan 10 orang pengusaha Timor Leste. Peserta dari NTT terdiri dari 79 orang pengusaha dan belasan orang unsur pemerintah dan pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Pertemuan itu menghasilkan "tripatrit cooperation" yang membutuhkan lokasi khusus se-bagai sentra koordinasi. Deni sempat menghadiri pertemuan itu sehingga gencar mengkoordinasikan tindak lanjut pertemuan kemit-raan usaha yang difasilitasi Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) NTT itu.
Dia mengatakan, salah satu alternatif kantor bersama "tripatrit cooperation" itu yakni Aula BKPMD NTT atau bekas Hotel Flobamora I di Kelurahan Naikolan, Kecamatan OEbobo, Kota Kupang. "Pemerintah NTT sangat mendukung kerjasama pengusaha NTT, Jawa Timur dan Timor Leste itu sehingga Aula BKPMD layak dijadikan kantor bersama," katanya.
Kantor bersama itu, kata Deni, diharapkan mampu menjembatani jalinan kerjasama perdagangan lintas negara yang mampu me-ningkatkan kesejahteraan masya-rakat dari kedua negara bertetangga. Berbagai jenis barang dagang-an yang dibutuhkan rakyat Timor Leste dapat disediakan "tripatrit cooperation" yang didatangkan dari Surabaya melalui Kupang.
"Tentu biayanya relatif murah dan menguntungkan NTT jika kerjasama itu terealisir, bila perlu jalin kerja sama dengan Jakarta untuk pengembangan kerjasama tersebut," ujarnya.
Dia mengakui, ide pendirian kantor bersama pengusaha NTT, Jawa Timur dan Timor Leste itu bersumber dari Pemerintah Propinsi NTT yang mendapat respons positif dari kalangan pengusaha. BKPMD NTT telah menunjukkan kreativitas dalam menarik investor guna mengembangkan sektor perekonomian di wilayah NTT yang terletak di kawasan perbatasan negara Republik Indonesia (RI) dengan Timor Leste itu. (ant)
Temu kemitraan usaha itu dihadiri 12 orang peserta dari Jakarta, 12 orang dari Jawa Timur termasuk tujuh pengusaha dan 10 orang pengusaha Timor Leste. Peserta dari NTT terdiri dari 79 orang pengusaha dan belasan orang unsur pemerintah dan pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Pertemuan itu menghasilkan "tripatrit cooperation" yang membutuhkan lokasi khusus se-bagai sentra koordinasi. Deni sempat menghadiri pertemuan itu sehingga gencar mengkoordinasikan tindak lanjut pertemuan kemit-raan usaha yang difasilitasi Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) NTT itu.
Dia mengatakan, salah satu alternatif kantor bersama "tripatrit cooperation" itu yakni Aula BKPMD NTT atau bekas Hotel Flobamora I di Kelurahan Naikolan, Kecamatan OEbobo, Kota Kupang. "Pemerintah NTT sangat mendukung kerjasama pengusaha NTT, Jawa Timur dan Timor Leste itu sehingga Aula BKPMD layak dijadikan kantor bersama," katanya.
Kantor bersama itu, kata Deni, diharapkan mampu menjembatani jalinan kerjasama perdagangan lintas negara yang mampu me-ningkatkan kesejahteraan masya-rakat dari kedua negara bertetangga. Berbagai jenis barang dagang-an yang dibutuhkan rakyat Timor Leste dapat disediakan "tripatrit cooperation" yang didatangkan dari Surabaya melalui Kupang.
"Tentu biayanya relatif murah dan menguntungkan NTT jika kerjasama itu terealisir, bila perlu jalin kerja sama dengan Jakarta untuk pengembangan kerjasama tersebut," ujarnya.
Dia mengakui, ide pendirian kantor bersama pengusaha NTT, Jawa Timur dan Timor Leste itu bersumber dari Pemerintah Propinsi NTT yang mendapat respons positif dari kalangan pengusaha. BKPMD NTT telah menunjukkan kreativitas dalam menarik investor guna mengembangkan sektor perekonomian di wilayah NTT yang terletak di kawasan perbatasan negara Republik Indonesia (RI) dengan Timor Leste itu. (ant)
Sem comentários:
Enviar um comentário